Cinta Kasih dalam Khonghucu

Semua ajaran agama mengajarkan umat manusia untuk memiliki cinta kasih di dalam dirinya. Karena dengan rasa cinta kasih, manusia akan memiliki perhatian kepada orang lain dan memperlakukan orang lain dengan baik, sehingga terjalin interaksi yang baik antar sesama manusia, kelompok masyarakat dan antar bangsa.

Banyak pendapat tentang apa itu sebenarnya “cinta kasih”. Ada yang memaknai bahwa “cinta kasih” sama dengan cinta antara seorang pria dan wanita. Tetapi ada yang sudah memahami arti cinta kasih secara lebih universal.

Seorang Filsuf Yunani, Aristoteles mengungkapkan bahwa cinta terdiri dari satu jiwa yang menghuni dua raga. Uraian cinta dari Aristoteles ini lebih tepat dimaknai sebagi cinta antara sepasang kekasih.

Lain halnya dengan Sternberg (seorang ilmuan psikologi) yang mengungkapkan tiga komponen penting dalam cinta: passion atau hasrat, commitment atau komitmen, intimacy atau kedekatan. Uraian dari Sternberg ini mungkin lebih detil. Seandainya hanya terdapat unsur komitmen dan kedekatan saja, mungkin itu bukan cinta antara pria dan wanita, tetapi hubungan yang lebih luas. Misalnya, hubungan antara orang tua dan anak, saudara, teman dan sebagainya.

Categories: Agama

Leave A Reply

Your email address will not be published.