JAKARTA, PRIPOS.ID (5/10/2020) – Industri batik merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) karena dinilai mempunyai daya ungkit besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini tercemin dari sumbangsihnya terhadap devisa melalui capaian ekspor periode Januari-Juli 2020 sebesar USD21,54 juta atau meningkat dibanding pada semester I-2019 senilai 17,99 juta.
“Fenomena yang cukup unik, karena pasar ekspornya bisa meningkat di saat masa pandemi Covid-19. Pasar utama ekspor batik Indonesia antara lain ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya pada pembukaan Rangkaian Kegiatan Hari Batik Nasional 2020 yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (2/10).
Melihat potensi tersebut, Menperin menegaskan, pihaknya akan berupaya membuka pasar-pasar baru di kancah global. Hal ini diyakini bisa membantu kembali menggairahkan kinerja industri batik nasional di tengah dampak pandemi sekaligus semakin memperkenalkan beragam batik khas Indonesia.