Jangan Lengah, Tetap Waspadalah

Appamado amatapadam, pamado maccuno padam. Appamatta na miyanti, ye pamatta yatha mata. Kewaspadaan adalah jalan menuju kekekalan. Kelengahan adalah jalan menuju kematian. Orang yang waspada tidak akan mati, tetapi orang yang lengah seperti orang yang sudah mati. (Dhammapada, Syair 21)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita senantiasa dihadapkan pada segala macam persoalan serta masalah yang bertubi-tubi silih berganti, baik masalah keluarga, pekerjaan, maupun masalah hubungan sosial dengan teman, relasi, serta masyarakat luas. Persoalan dan permasalahan yang terjadi semakin lama akan semakin banyak, bertumpuk dan rumit bilamana kita tidak berhati-hati dalam menyikapi dan menyelesaikannya. Karena itu diperlukan kewaspadaan sebagai upaya preventif untuk meminimalisir atau meniadakan permasalahan yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Di masa lalu, ketika Buddha dan para bhikkhu masih hidup berkelana menyebarkan Dhamma, dengan berjalan kaki melalui desa dan hutan, mereka harus waspada terhadap gangguan binatang buas dan berbisa, gangguan musim, gangguan penyesatan pikiran dari para pencari ajaran salah, pandemi penyakit, dan sebagainya. Mereka harus dapat mengatur jadwal perjalanan dengan baik, mempelajari dan berusaha menghindari hutan-hutan yang dihuni banyak binatang buas dan berbisa, serta belajar berbagai ramuan pengobatan serta membuat persediaan obat-obatan untuk mengobati berbagai penyakit yang mungkin dapat menyerang mereka.

Categories: Artikel

Leave A Reply

Your email address will not be published.