JAKARTA, PRIPOS.ID (4/09/2020) – Santri peraih Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kemenag diminta responsif terhadap perubahan sosial keagamaan dengan mengedepankan ilmu pengetahuan.
Pesan ini disampaikan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pintren), Waryono saat memberikan pembekalan Moderasi Beragama untuk mahasantri PBSB di Bekasi, Kamis (03/09).
Menurutnya, ilmu pengetahuan dapat membantu santri memfilter informasi yang masuk. “Orang yang tidak memiliki cukup ilmu pengetahuan akan mudah mengadopsi semua hal yang diterimanya secara mentah-mentah, karena tidak ada filter yang membentenginya,” katanya.
Dalam konteks keberagamaan, lanjut Waryono, tiadanya filter ini sangat berbahaya karena membuat orang kehilangan apa yang selama ini dimiliki. “Intoleransi dalam beragama itu pada awalnya muncul karena pengetahuan kita yang kurang mendalam dan kurang lengkap. Akibatnya, kita percaya saja dengan informasi yang kita terima,” tandasnya.