JAKARTA, PRIPOS.ID (3/09/2020) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong penerapan hasil penelitian dan pengembangan (litbang) bidang industri oleh para pelaku sektor manufaktur, terutama Industri Kecil Menengah (IKM). Beberapa hasil litbang tersebut telah berhasil ditransfer dan diterapkan di industri, termasuk pada perusahaan rintisan (startup) pemenang kompetisi Innovating Jogja 2020.
“Kegiatan Innovating Jogja merupakan pencarian perusahaan rintisan berbasis inovasi di bidang kerajinan dan batik yang dilaksanakan melalui sistem kompetisi ide inovasi bisnis. Lima usaha rintisan lolos seleksi dibina sebagai tenantt inkubator bisnis Innovating Jogja di Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta,” kata Kepala BPPI Kemenperin, Doddy Rahadi di Jakarta, Selasa, Rabu (2/9).
Lima usaha rintisan pemenang Innovating Jogja 2020 yang dibina BBKB Kemenperin tersebut meliputi Puspita Batik Indigo Natural Dye dengan inovasi blue gold instant atau paket zat warna indigo lengkap dengan reduktor dan alkalinya. Kedua, Semilir dengan produk inovasi teknik ecoprint pada kulit kayu lantung. Ketiga, Woodeco Indonesia dengan produk inovasi wooden jewelry box dan wooden ring box dari limbah kayu industri furnitur. Keempat, Artsy Craft dengan inovasi produk mahar dari produk bunga kering, dan kelima Toja Indonesia dengan inovasi produk penerapan ragam hias nusantara pada produk rajut.