Yassierli meminta praktisi Ergonomi juga dapat memperluas horizon dari riset atau kajian lebih makro untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan saat ini yang kompleks. Mulai dari rendahnya pendidikan tenaga kerja di Indonesia, rendahnya produktivitas tenaga kerja Indonesia, maupun tingginya lapangan kerja sektor informal.
“Kalau kita terus berkutat dalam memantau mikro saat membahas konteks makro, maka intervensi yang sifatmya mikro menjadi tak substansial. Sehebat apapun mendesain konsep K3 yang lebih safe dalam tataran mikro, ketika abai dalam konteks makro, maka intervensi kita menjadi tak signifikan, ” katanya.
Yassierli menjelaskan selama 6 tahun (2015-2021) menjadi Ketua Umum PEI, sering menyampaikan bahwa riset PEI bukan hanya sekedar menghasilkan publikasi normatif. Tetapi juga memberikan dampak signifikan dalam persoalan ketenagakerjaan.