MANIAK seks merupakan perilaku yang membuat seseorang tidak mampu mengendalikan tindakan atau dorongan nafsu seksualnya. Dalam istilah umum, perilaku maniak seks disebut juga dengan kecanduan seksual. Sama halnya dengan kecanduan alkohol atau NAPZA, maniak seks yang tidak segera ditangani bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental penderitanya. Tak hanya itu, perilaku ini juga berdampak pada aktivitas sehari-hari, pekerjaan, hingga kehidupan sosialnya.
Meski penyebab terjadinya maniak seks masih belum diketahui secara pasti, ada dugaan bahwa faktor biologis, psikologis, dan sosial turut berkontribusi terhadap perkembangan perilaku tersebut. Dalam kasus tertentu, maniak seks juga bisa terjadi akibat trauma pelecehan seksual di masa kecil.
Ciri-ciri Seorang Maniak Seks
Seseorang dengan maniak seks seringkali sulit terdeteksi, karena kerap menyembunyikan perilakunya dari pasangan, sahabat, dan bahkan anggota keluarganya sendiri. Namun, maniak seks terkadang bisa menunjukkan beberapa tanda, seperti:
- Memiliki fantasi berlebihan tentang seks
- Berbohong untuk menutupi kecanduannya terkait seks
- Berhubungan seksdengan banyak orang atau memiliki banyak pasangan seksual
- Mengalami kesulitan untuk menghentikan atau mengendalikan perilaku seksualnya, termasuk masturbasi dan perilaku eksibisionis
- Membuat diri sendiri dan orang lain berada dalam bahaya karena perilaku seksualnya
- Melakukan aktivitas seksual ilegal dengan pelacur atau anak di bawah umur
- Menggunakan atau sering mencari konten pornografi di komputer atau telepon seluler
- Melakukan hubungan seksual yang tidak aman, misalnya tidak menggunakan kondom, tanpa memikirkan akibatnya
- Memiliki kebiasaan menguntit atau melihat orang lain berhubungan seks
- Melakukan pelecehan seksual, penganiayaan, atau pemerkosaan
- Melakukan revenge porn dengan tujuan mengancam korban
Selain itu, seseorang dengan maniak seks juga sering mencari pembenaran terhadap apa yang mereka lakukan dan menyalahkan orang lain atas masalah yang terjadi. Tak jarang seorang maniak seks tidak mampu mengendalikan nafsu seksualnya, sehingga mengganggu produktivitas dan aktivitas sehari-hari.