Gakoptindo : Impor dan Tata Niaga Kedelai Harus Diatur Pemerintah, Jangan Diserahkan Mekanisme Pasar

JAKARTA, PRIPOS.ID (28/02/2022) – Aip Syarifuddin ketua umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) memberikan penjelasan tentang kondisi kedelai di Indonesia saat penyelenggaraan rapat FGD Penyediaan Kedelai hari Minggu (27/2) di Jakarta.

Aip menyebutkan saat ini kompleks terbesar industri tahu tempe berlokasi di Jakarta Barat yang menempati areal seluas 12,5 ha dan diisi sekitar 1.400 pengrajin. Adapun kebutuhan kedelai per hari 100 ton sehingga rata-rata per bulan 3.000 ton. “Perbandingannya 60% untuk tempe dan 40% untuk tahu. Kalau tempe memang kami biasanya dengan kedelai impor, tapi tahu lebih bagus dengan kedelai lokal,” sebut Aip. Terkait harga, Aip memperkirakan kemungkinan tren harga akan kembali normal saat Brazil mulai panen yakni di bulan Agustus sampai November. Untuk saat ini harga di gudang importir Rp 10.800/kg sedangkan harga di pengrajin Jakarta Barat dari agen/distributor Rp 11.300/kg.

Categories: Advetorial

Leave A Reply

Your email address will not be published.