Andrie Kemir membagikan wawasan tentang bagaimana radio beradaptasi dengan perkembangan digital dan pentingnya strategi kreatif dalam menciptakan program siaran yang relevan dengan audiens masa kini. Sementara Dimas Soeharko menyoroti pentingnya story telling dan komunikasi efektif dalam membangun kedekatan dengan pendengar, serta bagaimana keterampilan penyiar dapat diaplikasikan di berbagai platform digital.
Melalui presentasi interaktif, para narasumber menegaskan bahwa masa depan radio lebih besar dari masa lalunya. Radio tidak lagi hanya berbicara soal frekuensi, melainkan soal kemampuan menciptakan pengalaman lintas platform — on air, online, dan on ground — dengan pendekatan kreatif dan kolaboratif.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk talkshow dan sesi ice breaking ini berlangsung dinamis dan partisipatif. Mahasiswa tidak hanya mendengarkan pemaparan, tetapi juga berkesempatan untuk berinteraksi langsung, bermain peran menjadi penyiar, hingga mencoba membuat konsep siaran kreatif.