Pentingnya Komunikasi dalam Manajemen Politik di Era Digital

Sementara itu, Muhammad Herry Wirawan SE. M.SI, selaku tenaga ahli di DPR RI periode 2019-2024 mengatakan, mengacu pada pemilu 2019 lalu, jumlah pemilih milenial di Indonesia saat itu mencapai angka 53%. Artinya, sudah setengah jumlah pemilih yang didaftarkan KPU. Menurutnya, untuk menarik simpati generasi milenial, para tokoh politik harus memahami fungsi dan segmentasi sosial media yang ada saat ini. Herry menjelaskan, generasi milenial cenderung lebih banyak menggunakan instagram dibandingkan platform lainnya.

“Konten di setiap media sosial berbeda dan kita harus bisa membaca situasi dan memanfaatkanya. Untung menggaet suara milenial, kita bisa memanfaatkan instagram dengan membuat kampanye yang berbentuk story telling disertakan kualitas gambar dan video yang baik,” tuturnya.

Selain itu, keberadaan media sosial lain seperti twitter bisa dimanfaatkan sebagai ruang untuk membangun diskusi atau wacana, maupun mengetahui opini yang sedang trend. Kemudian, Herry menambahkan the power of first 10 seconds dari youtube juga bisa dimanfaatkan sebagai media promosi untuk menarik perhatian netizen melalui video. Adapun, keberadaan whats’app bisa dimanfaatkan sebagai perantara isu yang dipublikasikan melalui media sosial ke ranah yang lebih private untuk menghasilkan snowball effects.

Categories: Iptekni

Leave A Reply

Your email address will not be published.