“Karena itu di sini pentingnya koordinasi, evaluasi dan serap aspirasi ini. Saya berharap pada kegiatan kali ini kami dapat sebuah pemetaan yang jelas dari 45 LTSA-PMI yang sudah terbentuk,” ujar Suhartono.
Ditegaskan Suhartono, penting untuk melakukan pemetaan sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil kebijakan tertentu dalam rangka menyusun Peraturan Menteri terkait LTSA-PMI. “Bersinergi dan kolaborasi merupakan keniscayaan untuk saat ini. Dengan pihak manapun selama itu baik dan membawa kemanfaatan bagi masyarakat perlu dan harus kita lakukan,” katanya.
Suhartono memberikan apresiasi kepada LTSA-PMI Tulungagung, Blitar, dan Cirebon telah menjadi percontohan LTSA-PMI karena telah berkolaborasi dengan International Labour Organization (ILO), dengan cara mengintegrasikan layanan Migrant Worker Resource Center (MRC) yang responsif gender kedalam LTSA-PMI.