Dengan menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis Van Dijk dan Teori Tindakan Komunikatif Jurgen Habermas, penelitian ini menemukan bahwa TVMu konsisten menghadirkan diskursus keagamaan yang menyeimbangkan nilai-nilai Islam dengan realitas kebangsaan Indonesia. Hal ini sekaligus menjawab tantangan polarisasi sosial-politik dan isu sensitif terkait agama dalam ruang publik.
Temuan Penting: Wasathiyyah Journalism dan Wasathiyyah Media Economics
Di sidang terbuka tersebut Tia berhasil mempertahankan disertasinya. Dalam sidang terkuak riset ini menghasilkan dua model konseptual. Pertama, Wasathiyyah Journalism – Ethical and Balanced Journalism, dengan tiga indikator utamanya etika jurnalistik, keseimbangan pemberitaan, serta validitas wacana. Kedua, Wasathiyyah Media Economics – Ethical Media Economics, dengan empat indikator, yakni etika model bisnis media, keseimbangan antara keberlanjutan ekonomi dan misi sosial, prinsip keadilan dalam ekonomi media, serta media sebagai institusi publik yang bertanggung jawab. Temuan ini menegaskan bahwa media Islam, khususnya TVMu, dapat memainkan peran strategis sebagai ruang diskursus publik yang sehat, membangun kesepahaman antarumat, serta mengedepankan prinsip moderasi beragama (Islam Wasathiyyah) yang sejalan dengan semangat kebangsaan.