KAB BANDUNG, PRIPOS.ID – Sejumlah guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, berkesempatan mengikuti program pendampingan dalam meningkatkan pengajaran literasi melalui metode “Candaria” (Bercerita sambil Berkarya). Program ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang digelar oleh tim pengabdi dari LPPM Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Bandung (Unisba), yang dipimpin Dr. Helmi Aziz, M.Pd.I., dengan anggota Dinar Nur Inten, M.Pd. dan Dewi Mulyani, M.Pd. Selain itu, mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Guru PAUD FTK Unisba, seperti Zahra Dinda Purnama dan Amelia Listianti Putri, turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Metode Candaria dirancang untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif, memungkinkan anak-anak lebih mudah memahami literasi melalui cerita yang dipadukan dengan kegiatan kreatif seperti menggambar atau membuat karya. Pendekatan ini memberikan pelatihan bagi guru PAUD untuk mengembangkan keterampilan bercerita yang diiringi dengan kegiatan kreatif yang mendukung cerita tersebut. Tujuannya adalah untuk meningkatkan imajinasi, kreativitas, serta kemampuan berbahasa anak-anak sejak usia dini.
Salah satu peserta, Elisa Widiyanti, S.Pd., dari RA Bani Mahdi, mengungkapkan bahwa metode ini memberikan banyak manfaat. “Dengan pendekatan Candaria, anak-anak lebih antusias dan lebih mudah memahami cerita yang disampaikan. Mereka juga lebih kreatif dalam mengekspresikan ide-ide mereka,” ujarnya.
Program ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan PAUD, terutama dalam pengembangan literasi. Selain itu, model Candaria diharapkan dapat diterapkan di berbagai lembaga PAUD lainnya di seluruh Indonesia sebagai metode pengajaran literasi berbasis kreativitas.
Pendampingan ini melibatkan guru-guru PAUD dari berbagai lembaga di Kecamatan Pangalengan, termasuk RA Bani Mahdi, TK Chairunnisa, RA Dzalhikmah, RA Mawaddi, dan banyak lainnya, dengan peserta yang terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan.
Selain pelatihan, kegiatan ini juga mencakup rencana pembinaan lanjutan untuk membantu para guru dalam mengimplementasikan model Candaria dalam proses belajar mengajar mereka. Tim pengabdi juga akan melakukan evaluasi terhadap penerapan metode ini di sekolah-sekolah peserta untuk memastikan efektivitasnya dan memberikan bantuan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan masing-masing lembaga PAUD.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kualitas pendidikan PAUD di Pangalengan semakin berkembang, khususnya dalam meningkatkan literasi anak dengan cara yang menyenangkan dan kreatif. Model Candaria tidak hanya membantu anak-anak belajar membaca dan memahami cerita, tetapi juga mengasah kemampuan mereka dalam mengekspresikan ide dan memperkaya kreativitas. Tim pengabdi berharap metode ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan di berbagai lembaga PAUD di Indonesia, menjadi referensi dalam pengajaran literasi anak usia dini.(ask/png)