JOHOR, PRIPOS.ID — Sebagai bagian dari komitmen untuk memperluas wawasan dan pengalaman global, Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Bandung (UNISBA), khususnya konsentrasi Manajemen Rumah Sakit (MMRS), menggelar kunjungan industri ke Gleneagles Hospital, Singapura. Kegiatan ini merupakan salah satu agenda utama dalam rangkaian program internasional 3rd Global Student Engagement: Learning, Community Service, and Industrial Visit.
Gleneagles Hospital, yang berada di bawah jaringan rumah sakit elit IHH Healthcare, dikenal sebagai rumah sakit swasta unggulan di Asia Tenggara. Kunjungan ini dirancang sebagai jembatan bagi mahasiswa untuk menyerap langsung bagaimana sistem manajemen kesehatan berkelas internasional diterapkan, mulai dari inovasi layanan medis hingga strategi menghadapi dinamika global di sektor kesehatan.
Rangkaian kegiatan diawali dengan sambutan dan presentasi dari CEO Gleneagles Hospital, Dr. Kamal, yang kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama (IA). Para peserta juga berkesempatan mengikuti tur rumah sakit yang menyajikan gambaran langsung tentang sistem informasi kesehatan, layanan klinis andalan, pengendalian mutu, hingga manajemen logistik alat kesehatan.
Dalam sesi diskusi bersama manajemen rumah sakit, mahasiswa dan dosen UNISBA membedah berbagai topik penting seperti layanan berbasis pasien (patient-centered care), efisiensi operasional, pengelolaan sumber daya manusia bidang kesehatan, dan transformasi digital di dunia medis.
CEO Gleneagles Hospital menyambut hangat kunjungan ini dan menegaskan pentingnya pertukaran pengetahuan antarnegara untuk memperkuat kapasitas manajerial di sektor kesehatan. “Interaksi langsung seperti ini akan memperkaya perspektif mahasiswa dan menyiapkan mereka menghadapi tantangan sistem kesehatan global,” ujarnya.
Menurut Dr. Rabiatul Adwiyah, SE., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Magister Manajemen FEB UNISBA, kunjungan ini adalah bagian dari penguatan metode experiential learning serta wujud nyata dari langkah internasionalisasi pendidikan tinggi. “Melalui pengalaman langsung seperti ini, mahasiswa tidak hanya memahami konsep, tapi juga mampu menyerap praktik-praktik terbaik untuk diterapkan di rumah sakit tanah air,” ujarnya.
Tak hanya memperluas wawasan profesional, kunjungan ini juga menjadi sarana refleksi lintas budaya, di mana mahasiswa diajak membandingkan sistem manajemen rumah sakit Indonesia dengan negara-negara seperti Singapura dan Malaysia. Tujuannya adalah menggali inspirasi sekaligus menyusun strategi yang relevan dengan konteks lokal, sejalan dengan visi UNISBA: Islamic values with global vision.
Kegiatan ini menegaskan komitmen UNISBA dalam mencetak lulusan MMRS yang tidak hanya kompeten dan profesional, tetapi juga adaptif dan inovatif dalam menjawab tantangan dunia kesehatan pasca-pandemi. Diharapkan, lulusan program ini mampu berkontribusi aktif dalam menciptakan sistem layanan kesehatan nasional yang unggul dan berdaya saing global.(ask/png)