Ia juga mengingatkan bahwa kekuatan institusi pendidikan tidak hanya diukur dari peringkat jurnal tetapi dari ketahanan hidup dan kontribusinya terhadap peradaban. Institusi harus mampu menciptakan ekosistem pembelajaran yang mempersiapkan mahasiswa tidak hanya relevan secara lokal tetapi juga secara regional dan global.
Dalam sesi Kuliah Umum, Anies mengajak mahasiswa untuk menjadikan masa kuliah sebagai perjalanan penting dalam hidup, yang merupakan fase emas untuk pengembangan potensi diri. Ia menekankan pentingnya menumbuhkan kepemimpinan yang tercermin dari kemampuan memimpin dan dipimpin. Pemimpin yang baik diakui oleh pikiran, kata-kata, dan perbuatannya yang sesuai dengan nilai kebenaran. Menurutnya, mahasiswa harus aktif berorganisasi dalam kegiatan positif sebagai sarana menumbuhkan kepercayaan, amanah, dan integritas.
Ia juga mendorong mahasiswa untuk terus mengasah kemampuan berpikir kritis sebagai landasan dari kreativitas, karena kreativitas lahir dari pertanyaan yang tidak biasa diajukan. Kemampuan bekerja sama juga menjadi kunci penting dalam kolaborasi yang seringkali lebih sulit dijalankan dibandingkan dikatakan. Anies menekankan pentingnya kemampuan berkomunikasi secara efektif, tidak hanya melalui ekspresi satu arah, tetapi melalui komunikasi dua arah yang mencakup lisan, tulisan, visual, audio-visual, serta penggunaan bahasa internasional.