DI tengah gejolak konflik yang belum usai di tanah kelahirannya, Muawia YI Alzamli, seorang pemuda asal Gaza, Palestina, kini menapaki babak baru dalam hidupnya sebagai mahasiswa baru Universitas Islam Bandung (Unisba). Kisahnya menjadi simbol harapan dan keteguhan di tengah keterbatasan. Kehadirannya menjadi istimewa karena perjalanan akademiknya dibarengi dengan kisah perjuangan dan keteguhan hati menghadapi kondisi sulit di tanah kelahirannya.
Muawia berasal dari keluarga akademisi di Palestina. Ayahnya merupakan Wakil Rektor di Universitas Al-Aqsa, salah satu perguruan tinggi terbesar di Jalur Gaza. Namun, universitas tersebut hancur akibat serangan pendudukan Israel. “Saya berasal dari Palestina. Keluarga saya tinggal di Gaza dan pada 24 April 2025 mereka terkena serangan; tiga anak dari saudara laki-laki saya syahid, ayah saya terluka. Hal itu membuat saya sedih dan tertekan di sini, namun saya hanya bisa berkata Hasbunallahu wa ni‘mal wakil,” ungkapnya penuh haru. Meski demikian, ia tetap menyimpan harapan agar keluarganya dapat keluar dari Gaza dengan selamat dan suatu hari bisa menyusulnya ke Indonesia.
